Tuesday, November 17, 2009

Everywhere





Bukit Tinggi


 

Habatussauda ( Ambik dr Wikipedia)

Nama binomial

Nigella sativa

Linn.

Jintan hitam (Nigella sativa Linn.) atau Habbatussauda adalah rempah-rempah yang dapat pula digunakan sebagai tanaman obat [1]. Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jenis tanaman ini telah disebut-sebut sebagai tanaman obat dalam perkembangan awal agama Islam.



Daftar isi [sembunyikan]

1 Habbatussauda dalam sejarah pengobatan

2 Herbal yang dianjurkan dalam agama Islam

3 Manfaat utama Habbatussauda

4 Anatomi biji habbatussauda

4.1 Anatomi biji jintan secara umum (seperti biji-biji lainnya):

4.2 Anatomi secara Makroskopik

4.3 Anatomi secara Mikroskopik

4.3.1 Kulit biji

4.3.2 Serbuk

5 Catatan





Habbatussauda dalam sejarah pengobatan

Habbatussauda banyak dikenal dengan berbagai nama, diantaranya black seed, black caraway, black seed, natura seed, jintan hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru, dll. Digunakan sebagai herbal pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup antara 980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernafasan.



Herbal yang dianjurkan dalam agama Islam

Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Pada Habbatussauda ada obat bagi segala jenis penyakit kecuali Al-Sam, yaitu maut" . Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (10:118-119);Muslim(7:25);Ibnu Majah (2:342);Termidzi (2:3 pada edisi BulaQ) ; dan Ahmad (2:241) meneruskan riwayat Sufyan bin 'Uyainah dari Al-Zuhri dan Abu Salamah. Dalam Alkitab terbitan Easton's, di dalam Perjanjian Lama pada Kitab Yesaya (28:25,27, NKJV), disebut kata 'ketsah' yang maksudnya adalah black cummin (nama Inggris untuk Habbatussauda).



Manfaat utama Habbatussauda

Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan Virus, Kuman dan Bakteri



Hasil Penelitian Dr. Ahmad Al Qadhy, 1986 dan laporan penelitian lainnya seperti tertera dalam Jurnal Farmasi Pakistan, 1992



Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV



Hasil penelitian Prof. G Reitmuller, Direktur Institut Immonologi dari Universitas Munich dan laporan terpisah dari penelitian tim Dr. Basil Ali, Universitas King Faisal, Arab Saudi, serta laporan penelitian Immono Biology Laboratory, California, AS. Laporan lain menyebutkan bahwa Habbatussauda dapat menghentikan pertumbuhan sel tumor.



Meningkatkan fungsi otak



Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun. Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.



Menyembuhkan berbagai jenis penyakit pernafasan



Menyembuhkan penyakit asma bronchial, bronchitis, gampang lelah, batuk kronis dan penyakit pernafasan lainnya



Mengatasi gangguan tidur dan stress



Unsur Sapion terdapat pada Habbaussauda mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat mempengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stress, dan melancarkan air susu ibu (penelitian Potchestroom, 1989)



Sebagai Anti Histamin & Anti Alergi



Berdasarkan penelitian Nirmal Chakravaty MD 1993, dan penelitian lain oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich



Anatomi biji habbatussauda

Pada biji-bijinya sering kali dijumpai embrio yang belum berkembang lengkap dan terkurung dalam jaringan endosperma yang melimpah, sebagai wujud proses perkecambahan dua tahap: peretakan testa dan peretakan endosperma. Keadaan ini biasa dijumpai pada anggota tumbuhan berbunga dasar.



Anatomi biji jintan secara umum (seperti biji-biji lainnya):

Biji-biji ini merupakan perombakan dan propagasi unit dari Spermatophyta (tanaman berbiji), Gymnosperma (conifer / jarum dan kultivarnya) dan Angiosperma (tanaman berbunga).

Biji-biji dewasa / matang, ovulenya subur. Ovule adalah struktur dari tanaman berbiji yang berisi gametophyte betina dengan sel telur, dikelilingi oleh nucellus dan 1-2 integumen. Dalam angiospermae penyuburan / pembuahan ganda menghasilkan bentuk embrio diploid dan endosperma triploid.

Embrio: sporophyta muda, diploid (2n), dihasilkan dalam pembuahan. Embrio dewasa berisi kotiledon (daun biji), hypocotil (batang seperti sumbu embrio, di bawah cotyledon), radicel (akar embrio).

Endosperma: jaringan penyimpan makanan, triploid (3n), dihasilkan dalam pembuahan ganda, 2/3 genom langsung dari induk.

Testa (selubung biji): lapisan luar pelindung biji, perkembangan dari integumen ovule, diploid jaringan induk.

Buah dewasa / matang, ovarium masak berisi banyak biji. Perikarpium (selubung buah) diploid dari jaringan induk.

Biji endospermis: endosperma ditempatkan dalam biji yang matang dan bertindak sebagai organ penyimpan makanan. Testa dan endosperma adalah 2 lapisan luar dari embrio.

Anatomi secara Makroskopik

Biji agak keras, limas ganda dengan kedua ujungnya meruncing, limas yang satu lebih pendek dari yang lain, bersudut 3 sampai 4, panjang 1,5 mm sampai 2 mm, lebar lebih kurang 1 mm permukaan luar berwarna hitam kecoklatan, hitam kelabu sampai hitam, berbintik-bintik, kasar, berkerut, kadang-kadang dengan beberapa rusuk membujur atau melintang.



Pada penampang melintang biji terlihat kulit biji berwarna coklat kehitaman sampai hitam, endosperm berwarna kuning kemerahan, kelabu, atau kelabu kehitaman; lembaga berwarna kuning pucat sampai kelabu.



Anatomi secara Mikroskopik



Biji jintan hitam[sunting] Kulit biji

Epidermis luar terdiri dari selapis sel yang termampat, bentuk memanjang, kadang-kadang berupa papila pendek, dinding tipis, warna coklat muda atau coklat kehijauan.



Di bawah epidermis terdapat beberapa lapis sel parenkimatik, bentuk memanjang, termampat, tidak berwarna atau berwarna kehijauan; pada tiap rusuk diduga tedapat berkas pembuluh, phloem dan xylem sukar dibedakan karena selnya termampat; pada daerah ini sel parenkim di bawah epidermis tidak termampat dan selnya besar berbentuk polygonal; kemudian berturut-turut terdapat selapis sel berbentuk persegi empat, berdinding tipis, tidak berwarna atau berwarna kehijauan, di dalam sel terdapat hablur berbentuk prisma besar, kadang-kadang hampir memenuhi ruangan sel, pada penambahan asam klorida pekat P hablur tidak larut; selapis sel berbentuk palisade, tinggi lebih kurang 65 μm, tersusun sangat teratur, dinding tangensial dalam dan dinding radial sangat tebal, warna agak kekuningan dan tidak berlignin, lumen sangat kecil terdapat di ujung bagian luar, berbentuk trapesium atau bundar telur, warna coklat kekuningan; selapis sel parenkimatik, bentuk persegi empat tidak teratur, dinding tipis, sel jernih.



Epidermis dalam terdiri dari selapis sel berbentuk persegi empat tidak teratur, sel agak besar, lumen jernih, dinding berwarna coklat berpenebalan jala, dinding tangensial dalam lebih tebal. Endosperm terdiri dari sel berbentuk polygonal, dinding tipis, tidak berwarna, penuh berisi butiran aleuron dan tetes-tetes minyak.



Embryo sel nya lebih kecil dari sel endosperm, dinding tipis, berisi butir aleuron dan tetes-tetes minyak.



Serbuk

Warna kelabu kehitaman. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis luar yang termampat dan berpapila pendek, fragmen sel palisade terlihat tangensial; fragmen kulit biji; fragmen epidermis dalam; fragmen sel berhablur terlihat tangensial; fragmen endosperm dan fragmen sel parenkimatik di bawah lapisan palisade.

Monday, November 16, 2009

Ayam Tomato Pedas

Hi! Dah lama tak menulis ni..sibuk dan sengaja menyibukkan diri jer..Last week ada few things yang perlu dilakukan such as menguruskan hal-ehwal perumahan, pembayaran lawyer fees sehinggalah attending ceramah ' Writing A Reflection Paper" di Shah Alam. alhamdullilah walau tak banyak at least i got some new knowledge. What ever it is bersyukur kepada Allah cause everything goes well as planned. Loan rumah pun dah approved menambahkan lagi kesyukuran..Amin..amin..

Semalam i've tried a new recipe which i thought nak kongsi kt blog ni..Kepada penggemar-penggemar ayam kalau inginkan kelainan boleh ler mencuba resipi yang tak seberapa ini..Oleh kerana ini adalah percubaan pertama maka i just name it as Ayam Tomato Pedas.

Bahan-bahan yg diperlukan:

1/2 ekor ayam
3-4 biji tomato (saiz besar)
10 tangkai cili kering
2 labu bawang besar
5 ulas bawang putih
sedikit buah pelaga, bunga lawang dan kulit kayu manis
2 sudu madu
sedikit daun ketumbar
Minyak untuk menggoreng dan menumis
1 cawan air

Cara memasak:

Ayam dipotong ikut kesukaan dan cita rasa masing-masing serta digoreng sehingga kekuningan. Tomato dipotong dadu. Cili kering dikisar bersama bawang besar dan bawang putih. Langkah seterusnya adalah menumis bahan-bahan yang telah dikisar, setelah naik bau masukkan pula buah pelaga, bunga lawang dan kulit kayu manis serta biarkan seketika. Masukkan tomato yang telah didadu kedalam bahan tumisan, masukkan air dan biarkan sehingga tomato sebati dengan tumisan.Masukkan ayam, garam secukup rasa serta madu dan biarkan kuah masak selama 5 minit. akhir sekali masukkan daun ketumbar dan hidangan pun bolehlah dihidangkan.

Selamat mencuba...